Alhamdulillah. Tahun ini benar-benar tahun uji nyali bagi saya dan A. Saya menyebutnya ‘tahun bongkar kebiasaan lama’. Mengawali tahun ini dengan memutuskan untuk hidup mandiri berdua. Menempati rumah kami yang sudah tidak lagi dikontrak orang. Menempati rumah yang sudah lama tidak bersama kami tentu saja banyak yang harus direnovasi. Biayanya tidak sedikit. Namun tidak ada apa-apanya ternyata dibanding biaya mengisi rumah. Yang diisi sedikit-sedikit tapi kok kayak masih aja ada yang kurang. Huhuhu. #RIPisidompet
Rumah kami ini letaknya jauh dari tempat saya bekerja, juga melewati banyak titik macet. Berangkatnya harus maksimal jam 6.45. Otomatis koreo ‘tidur-tidur baring baring dulu’ sehabis sholat subuh seperti yang biasa kulakukan waktu tinggal di rumah Mama harus dihilangkan jika tidak ingin terlambat ke kantor. Karena emang seharusnya habis subuh tuh tidak boleh tidur, harus langsung beraktivitas. Produktif lah begitu.
Kelincahan menginjak gas mobil pun semakin terasah, karena adakalanya pergerakan di pagi hari tuh kayak agak lambat karena mager atau lagi nggak fit, sehingga jika sudah di jalan maka ngebut pun tak bisa dihindari. Alhamdulillahnya dekat rumah ada jalan tol, jadi sangat tertolong jika sudah terlambat keluar rumah.
Tidak lagi tinggal sama Mama juga memaksa saya mau tidak mau harus masak. Bersyukur sekali lagi A makannya nggak repot. Waktu awal-awal saya selalu nyetok nugget sama mie instant. Yah habis saya nggak tau masak. Tapi kasian juga dia kalau dikasih makanan yang itu-itu terus. Akhirnya saya beranikan diri bikin masakan kayak yang biasa dimasak sama Mama. Alhamdulillah sampai saat ini kemungkinan rasanya masih manusiawi, nggak bikin dia muntah. 😄😄
Saya pun harus pintar dalam mengelola waktu, jam berapa harus mulai masak, cuci piring, membersihkan rumah, dll, karena semuanya saya yang kerjain sendiri. A biasa bantu bersih-bersih sih..tapiiiii yaa standar laki ngerjain pekerjaan rumah gimana??? Rapi sih, tapi belum serapi yang saya mau. Kadang suka kurevisi dikit-dikit. Emang saya suka cari susah. 😂😂😂
Makanya suka berdoa semoga sabtu minggu nggak ada acara kantor. Sabtu minggu waktunya jadi IRT sesungguhnya secara maksimal total tanpa diskon, yang mana selama hampir 5 tahun ini hanya jadi IRT musiman.
Benar kata orang tua dulu ‘tinggal sama orang tua itu enak, tapi jauh lebih enak kalau tinggal sendiri, biar tau yang namanya rumah tangga kayak gimana’.
Rumah baru, harapan baru. Insyaallah di rumah ini berkahnya lebih banyak. Aamiin.
With love,
IRT no kaleng kaleng.